Suplai Air Mampat 2 Bulan, Ini Jawaban Direktur PDAM Tirta Jati

Suplai Air Mampat 2 Bulan, Ini Jawaban Direktur PDAM Tirta Jati

CIREBON - Distribusi air PDAM Kabupaten Cirebon di wilayah Sumber terganggu. Tidak sedikit pelanggan kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan, untuk mandi dan kehidupan sehari-hari selama dua bulan belakangan, warga pun harus membeli dan menggunakan air galon. Lalu seperti apa respons PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon? Direktur Utama PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Suharyadi menjelaskan, distribusi air untuk melayani pelanggan di Sumber, suplainya sebagian kerja sama dengan PDAM Kota Cirebon. Kapasitas debit airnya 18 liter per detik. Selain itu, pengurangan debit juga akibat musim kemarau belakangan ini. (Baca: Warga Kesal, Dua Bulan Air PDAM Tirta Jati Mampat) \"Dengan kondisi kemarau, baru tahun ini kami hanya menerima 14 sampai 15 liter per detik. Sehingga untuk Sumber mengalami penurunan karena PDAM Kota Cirebon sedang mengalami trouble, sehingga air yang kami terima berkurang,\" ujar Suharyadi kepada Radar Cirebon. Meski demikian, kata Suharyadi, sudah meminta PDAM Kota Cirebon untuk mengembalikan debit air seperti semula. Hal itu dilakukan agar sistem gilir pendistribusian air ke pelanggan disudahi. \"Yang jelas, saat ini kami sedang mencari solusi terbaik agar pelanggan di wilayah Sumber dapat terlayani sebagaimana mestinya,\" terangnya. Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon R Cakra Suseno menuturkan, persoalan mampat dan matinya aliran air PDAM di pemukiman warga, harus segera diatasi. Apalagi, lokasi matinya air PDAM berdekatan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon. \"Bukan menjadi alasan pengurangan debit air atas kerja sama PDAM Kota dan Kabupaten, membuat pelayanan PDAM terganggu. Artinya, ini adalah PR besar PDAM dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Jangan sampai ada asumsi, pelayanan di pusat ibu kota saja seperti itu, gimana untuk wilayah lainnya?\" ucapnya. Untuk meningkatkan pelayanan PDAM kepada masyarakat, kata Cakra, sebagai mitra kerja dengan PDAM, pihaknya siap memfasilitasi PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon dengan PDAM Kota Cirebon. Sebab, yang namanya air itu, sangat vital untuk kebutuhan sehari-hari. \"Jangankan sebulan, setengah bulan, satu sampai dua hari saja air PDAM mati, masyarakat akan ribut karena kesulitan mendapatkan air bersih. Jika melihat kondisi seperti ini, harusnya PDAM segera mengambil sikap agar gejolak di masyarakat dapat diredam,\" pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: